Artikel

Dongeng Cinta Kontemporer II – Sujiwo Tejo

19,046 Views

DC2A0A  ”KASMARAN TAK BERTANDA”
13 – 14 November 2009-12-15
Gedung Kesenian Jakarta
Produksi : Arka Ratri Gumantos (ARAGOS)

DC2_0bDC2_1bDC2_2b
Babak 1 : PELANTIKAN BISMA

DC2_3bBisma akan dilanting menjadi raja menggantikan ayahnya, Raja Sentanu. Tiba-tiba muncul seorang wanita menagih janji kepada Raja Sentanu. Beberapa tahun berselang, Raja Sentanu pernah menderita sakit pada saat berburu di hutan. Seorang wanita datang menyembuhkan Raja. Karena jasanya Raja menawarkan permintaan apa saja kepada wanita itu, yang pasti akan dipenuhi. Wanit itu tidak meminta apapun. Kini wanita itu datang menyampaikan permintaannya dan emnagih janji bahwa Raja Sentanu akan memenuhinya. Wanit itu meminta anaknya, Citrawirya, menjadi Raja menggantikan Raja Sentanu. Anak itu adalah anak Raja Sentanu.

Ditengah kebingunannya, Bisma yang sangat sayang kepada ayahnya dengan rela menyerahkan tahta kerjaan kepada Citrawirya. Namun, masih belum yakin, wanita itu minta kepastian kepada Raja Sentanu bahwa keturunan Bisma kelak tidaka akan meminta haknya menjadi Raja. Dan karena sayangnya, demi Ayahandanya, Bisma bersumpah selibat. Karena sumpahnya, Bisma, dianugerahi kesaktian yaitu hanya bisa mati atas kemauannya sendiri

BABAK 2 : Sayembara memperebutkan Dewi Amba, Ambika dan Ambalika

DC2_4bKerajaan mengadakah sayembara untuk mendapatkan tiga putri, Dewi Amba, Ambika dan Ambalika. Para ksatria saling berperang. Bisma muda (Wayang Dewabrata) datang untuk menyaksikan pertarungan tersebut. Pemenang terakhir adalah Prabu Salwa.  Mereka yang datang ngrasani Dewabrata kenapa sudah punya sumpah wadat dan tua, kok ikut-ikutan sayembara

Begitu Prabu Salwa hendak dianugerahi tiga putri, Bisma yang sudah tidak kuat dirasani para tamu akhirnya panas… menantang perang…terjadi perang …Bisma unggul…Bisma dianugerahi ketiga putri…

Tiba2 Bisma ingat akan sumpah selibatnya…para putri hendak dipasrahkan Bisma ke saudara2nya yang belum kawin…Ambika dan Ambalika bersedia dinikahkan pada Citrawirya.

Tapi untuk Amba, Bisma kaget,

Amba tidak mau diserahkan pada Citrawirya, karena sebenarnya Amba sudah pacaran dengan Prabu Salwa…

Bisma menyerahkan Dewi Amba pada Prabu Salwa, tapi Prabu Salwo menolak, karena menurut prabu Salwo pemenangnya adalah Bisma…

Amba kembali ke Bisma, bisma menolak, Bisma menyarankan Amba mempertimbangkan dinikahi oleh Citrawirya

Amba datang ke Citrawirya, Citrawirya menolak, karena harga dirinya tiba- tiba muncul. Tahta dia dapatkan karena jasa Ibunya. Ambika dan Ambalika dinikahi karena pemberian Bisma. Dan sekarang, Citrawirya tidak mau  menerima lagi pemberian dari siapapun. Amba disuruh balik ke Prabu Salwa,

Pada kedatangan Amba yang kedua, Prabu Salwa tetap menolak karena kerasnya prinsip yang diyakinian bahwa dia bukan pemenang dan tidak berhak atas Dewi Amba

Bisma berfikir kembali, kepada siapa lagi Dewi Amba diberikan. Tetapi pada saat itu juga Dewi Amba memutuskan untuk tidak mau lagi diserahkan kepada siapapun. Dewi Amba pergi meninggalkan Bisa yang dirasakah telah menyakiti  hatinya dan mengacak-acak hidupnya.

Akhirnya Amba frustrasi dia minta tolong ke semua ksatria untuk membunuh Bisma….

Seluruh ksatria (ambil 3 ksatria) tidak ada yang berani melawan Bisma…

Akhirnya cuma satu, yaitu Rama Parasu, yang berani melawan Bisma dan memang membenci kaum ksatria…Tapi akhirnya setelah peperangan dengan Bisma, Rama Parasu kalah.

BABAK 3 – BUNGA PADMA

DC2_5bAkhirnya Dewi Amba bertapa di puncak Himalaya sambil merangkai bunga Padma sepanjang hidupnya hingga meninggal, bunuh diri karena dikecewakan oleh Bisma muda. Sebelum meninggal Dewi Amba bersumpah bahwa Bisma akan dibunuh oleh Ksatria yang berkalung bunga Padma. Kalung bunga Padma ini selalu ranum, tak kunjung layu walau bertahun-tahun yang lalu tuntas dirangkai oleh Dewi Amba..

 

 

BABAK 4 : PELANTIKAN SRIKANDI

DC2_6bTerjadi peperangan di Tegal Kuru Setra serta kalang kabutnya para Pandawa menghadapi Bisma dalam Baratayuda.  Kresna memberi petunjuk bahwa Srikandi harus berkalung bunga Padma

 

 

Babak 5.: BISMA GUGUR

DC2_7bDiantara perang antar Ksatria, Srikandi maju berkalung Bunga padma berhadapan dengan Bisma. Bisma tersentak melihat Srikandi berkalung Bunga Padma.  … Srikandi mementang panah — Panah dilepaskan—Bisma Gugur….Bisma Rebah…. Pahlawan besar ini sudah mengijinkan dirinya untuk mati dihadapan panah Dewi Srikandi sehingga dia gugur di kancah perang besar Baratayudha.

Babak 6: PENUTUP

DC2_8bArwah Bisma bertemu arwah Amba…. Apakah Bunga Padma menjadi lambang cinta Dewi Amba kepada Bisma, atau sebaliknya, dendam yang akhirnya mengakhiri hidup Bisma.

 

 

 

 

PERSONIL
DONGENG CINTA KONTEMPORER II – SUJIWO TEJO
“KASMARAN TAK BERTANDA”
 

Sutradara: Sujiwo Tejo
Dalang: Sujiwo Tejo
penyanyi:

  • Sujiwo Tejo
  • Paduan Suara Mahasiswa University Parahyangan,
  • Anda,

Musisi:

  • Bintang Indranto
  • Imam Garmansyah
  • Daeng Taufan Siswadi.
  • Kiki Dunung

Pengrawit :

  • Sutendry Jussuf
  • Taruna

Pesinden: ”Kenthit” Sri Yanti
Dalang (recorded wayang): Ki Dunung Panjang Mas
Penata Musik : Satriya Krisna dan Bintang Indrianto
Konduktor : Satriya Krisna dan Daniel Victor
Multimedia:  Primus Pandumudita

  • Editor, Teknisi : Dedy Akwisno
  • Kameraman dokumentasi : Omas Witarsa
  • Kameraman shooting (Recorded Wayang) Erlangga Mahardika
  • Animator : Dini dan Ericson P. Siregar
  • Penata Lampu: Hery Bulls

Properties: Okley Bulls
Sound Engineer: Sunaryo Lambe Setan
Stage Manager: Sunaryo
Logistik: Khoe Tohang, Christine
Publikasi :

  • Ida Bayuni (BW Communication)
  • Suardi

Dokumentasi: Anton J Gunawan
Produser : Renni Suhardi (Arka Ratri Gumantos)
Ucapan Terima Kasih Kepada

  • Theodorus Jakob Koekerits
  • Wayan Koster
  • Prof. Dr. Bambang Sugiharto
  • Bapak Slamet Riyadi
  • Eko Widodo
  • Ariadi Subandrio
  • Narawidjna
  • Wiyanto
  • Rosana Nurbani
  • Monica Kumalasari
  • Candisa
  • Jimmy Basuki
  • Suraya Darwis
  • Studio Semar Mesem