Batik adalah contoh lokal genius tentang bahwa hidup adalah “keteraturan yang tidak teratur” yang currently ditemukan oleh science. Science belakangan membuktikan dengan matematika dan lain-lain melalui “teori fraktral” bukan keteraturan-keteraturan geometris pada matematika kuno. Batik adalah fraktal.
Tweepswati, Jancukers, baiklah..aku mau nimbrung soal Batik.. karena banyak yang jeplak minta komenku..antara lain @ear626 dan @adenryocke.
Keliatannya batik adalah contoh lokal genius tentang bahwa hidup adalah “keteraturan yang tidak teratur” yang currently ditemukan oleh science. Science belakangan membuktikan dengan matematika dan lain-lain melalui “teori fraktral” bukan keteraturan-keteraturan geometris pada matematika kuno. Batik adalah fraktal. Teman saya ahli matematika dari Semarang, Dr. Wono (nama lengkapnya bisa tanya Dr @iwanpranoto) meringkas batik yang begitu banyak cuma menjadi beberapa pola.
Ingat! Matematika bukan hitung-hitungan! Itu salah kaprah! Berarti dosen atau gurunya goblok atau majenun. Matematika adalah bahasa sebagaimana bahasa-bahasa lainnya. Kelebihan matematika sebagai bahasa dibanding bahasa-bahasa lain, matematika mampu menangkap pola dari sesuatu yang seolah-olah tanpa pola.. Disitulah hebatnya leluhur. Sudah temukan batik jauh sebelum “teori fraktal” (ketidakteraturan yang teratur) ditemukan.
Ada anak muda di Bandung, dari FE Institute, Hoky Situngkir, bilang “andai orang-orang Prancis yang temukan batik, pasti Teori Fraktal bernama Teori Batik”.
Itu dulu komenku soal batik, hai tweepswati dan jancukers,,, semoga kalian never ending Njancuki… Salam.
Ditulis ulang oleh: @chiezworld