Wayang Twit

Wayang Twit: #PadaSuatuKetika

8,215 Views

STcartoon1Itu sekitar belasan Mei 1998, menjelang Pak Harto lengser, saya lihat duyunan (mungkin sejutaan) manusia di Yogyakarta. Ya.. lautan manusia dari Tugu sampai Alon-alon Utara Yogya.. dan tidak ada kerusuhan. Toko-toko di Malioboro tutup…tapi tak ada pembakaran /  penjarahan. Para pemilik toko malah tak sedikit yang kasih dukungan dengan menyediakan nasi + lauk pauk.

Dalam lautan manusia itulah saya selesaikan lirik lagu “Pada Suatu Ketika” yang sebagian sudah saya tulis di Jakarta.. “Wong Takon Wosing Dur Angkoro”

Baiklah @REO_GUY dan Tweepswati dan Jancukers, yang ingin tahu sekilas lagu Wong Takon / Titi Kolo Mongso yang resminya berjudul “Pada Suatu Ketika”

Mohon tweepswati dan Jancukers yang belum pernah mendengar lagu saya “Pada Suatu Ketika” tidak merasa terganggu oleh timeline ini. Lagu ini saya bikin tahun 90an. Lagu Pada Suatu Ketika saya bikin dalam bahasa Jawa Kuno, sehingga orang-orang Jawa saat ini belum tentu ngerti. Adil. Orang Sunda, Padang, Makasar juga ga ngerti. Biarkan semua orang cuma mendengar kata-kata sebagai bunyi, sound kata-kata sebagai music, tanpa harus berurusan dengan artinya.

Itu sekitar belasan Mei 1998, menjelang Pak Harto lengser, saya lihat duyunan (mungkin sejutaan) manusia di Yogyakarta. Ya.. lautan manusia dari Tugu sampai Alon-alon Utara Yogya.. dan tidak ada kerusuhan. Toko-toko di Malioboro tutup…tapi tak ada pembakaran /  penjarahan. Para pemilik toko malah tak sedikit yang kasih dukungan dengan menyediakan nasi + lauk pauk.

Dalam lautan manusia itulah saya selesaikan lirik lagu “Pada Suatu Ketika” yang sebagian sudah saya tulis di Jakarta.. “Wong Takon Wosing Dur Angkoro”

Dengar saja Wong Takon Wosing Dur Angkoro sebagai just sound, music… tapi kalau terpaksa harus diartikan.. ya artinya: “Orang-orang bertanya sampai kapan angkara murka ini berakhir..” tapi yang lebih ingin saya share dalam Pada Suatu Ketika adalah “titi kolo mongso”

“Pamungkase kang dur angkoro: Titi Kolo Mongso…”  Pengakhiran angkara murka dan chaos ini adalah Titi Kolo Mongso. Titi Kolo Mongso bukan WAKTU.. Pengakhiran angkara murka bukanlah “waktu”.. kalau waktu berarti kita just  pasrah. Fatalis.

Titi Kolo Mongso susah di Indonesiakan.. Dia bukan waktu.. tapi MOMENTUM!!

Momentum tak bisa kita tunggu dengan berpangku tangan. Momentum pengakhir angkara murka itu kita ciptakan dari masing-masing bidang kerja.

Tukang sayur, ahli sedot WC, Guru, Polisi, Dokter, Sopir, dll dll tulus di bidangnya masing-masing untuk menciptakan momentum itu

Thanks tambahan infonya @AdAtwitt: [ dari Mrican ke Alun2 ] dari teriakan hura-hura menjadi rasa haru dan rapal bathin yang mendalam.

Pada Suatu Ketika diproduseri @aikosenosoenoto ,klip aslinya (memenangkan Video Musik Indonesia saat itu) dibikin oleh Riri Riza @MirLes ..

END

Ditulis ulang oleh: @chiezworld